Kamis, 23 Mei 2013

ISOLATION!!!


 Sudah dua bulan berlalu, kepergian mom dari hidupku untuk selamanya masih terasa pilu dan menyayat hati. aku putuskan untuk menjauh dari semuanya, aku tinggal bersama oma sementara waktu.
selama dua bulan juga, aku tidak berkuliah atau bertemu dad. setelah mom di makamkan. aku ikut oma pulang ke Bandung.
puppy,  nad, kara, bi inah, pak samin. mereka aku tinggalkan, begitu juga dengan keseharianku yang penuh tawa, canda, dan hura - hura.
aku 'ALICE' kini aku lupa bagaimana caranya membuat senyuman, menata wajahku, berpenampilan baik  dan yang tersulit aku lupa bagaimana tertawa. aku malas berkomunikasi dengan siapapun. kondisiku bisa di bilang sangat menyedihkan, seperti anak remaja yang setengah waras. dad selalu menayakan kondisiku kepada oma, begitu juga dengan nad dan kara.
nad dan kara sering berkunjung menemuiku awalnya aku tidak ingin bertemu dengan siapapun, tapi akhirnya aku mencoba untuk menemui mereka dan berbincang-bincang ringan. dad hanya dua kali dalam dua bulan ini datang ke rumah oma, hasilnya selalu nihil.aku tidak ingin bertemu dengan dad sama sekali, aku menggunci  diri di kamar. selama di bandung, aku juga tidak  pernah keluar rumah. aku lebih suka terdiam di kamar dan melihat keadaan dari jendela.

"non al, ini bi ipah bawakan teh sama brownies. enak non beneran deh di makan atuh kan udah bibi bawain buat non."
"yaaa..bi."
"non, apa non  gak  bosen di rumah aja gitu ngumpet di kamar wae non. sok atuh non jalan-jalan. biar gak bosan non."
"........"

aku  tidak  membalas omongan bi ipah, aku hanya bicara seaadanya, bi ipah pembatu oma. selain dia, oma juga sering mengantarkan makanan juga menemani aku di kamar sambil menyisir rambutku  yang panjang.
ada balkon di depan kamarku, jadi  sudah cukup aku duduk dan berdiri di balkon untuk menghibur diri.

tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu 'toook..tok' belum sempat aku membuka atau mempersilakan masuk. nadia dan kara memberi kejutan datang dengan tiba-tiba dengan berusaha memberikan keceriaan mereka.

"surpriseeeeee!!!!! aaaaaaa aliiicceee kangennnn"
teriak kara yang langung berlari dan memeluku di lanjut dengan nadia.
"iyyyaaa... al, gw kangen banget sama lo sumpah. kampus rasanya hampa gada lo al, kapan kuliah lagi?"
"eeehh nad, emangnya lo sering kuliah. aturan gw kali yang keluarin omongan begiiittttuuuu!!!!!"
"apaan sih karaaaa sewot aja.."

mereka membuat suasana kamar aku menjadi meriah dan renyah, aku hanya berusaha tersenyum karena tidak tahu harus berbicara apa.. 

"al, lo ga kangen ya sama gw??? sama karaaaa?? setiap kita dateng lo gak seneng kayanya. apa lo udah gakmau sahabatan sama kita lagi?"
"iyyaaa alll.. gw aja kangen sama kebersamaan kita apa lo gak?"
"gw..gw gak maksut gitu gw kangen kok sama kalian. makasih ya nad, kara. lo berdua selalu berusaha hibur gw,  jauh jauh dari jakarta cuma buat gw."
"gak masalah aaallll... mau lo di mana gw bakalan samperinnnnnn!!! nih ya asal lo bisa kaya dulu lagi, terus pulang kerumah, gw sama kara relaaaa dehh relaaaa."
"wwooooiiillaah nad nyatai  aja kali ngomongnya sampe muncrat."

celetukan kara membuat aku  tertawa kecil, sedangkan nad dan  kara tertawa seperti mereka biasanya tertawa.

"tau gimana keadaan puppy?"
"gw tadinya mau bawa puppyyy al, cuma kara gak mauuuuu... soalnya kara gak mau duduk di belakang sendrian hahahahh puppy bakalan gw suruh duduk depan soalnya."
"tuhh al liat,nadia jahat banget sama gw."
"yaelah karrr, ngalah dikit sih!"
"gw kangen puppy deh."
"YAUDAAAAHHHHHH!!!! ayo pulang tunggu apalagi?"
"nad, kita baru loh sampeeeee... jangan gilaaaa. lo aja sanaa!!"
"gak, gw belum mau  pulang, gw masih mau sama oma"
"yaaahhhh... lo  si karrrrrr, jahat jadi temen.  eh bentar ya gw mau ke toilet pipis sama mau ambil tas di  mobil."
"awas nad ngompol"
"hahhahhahaaha...awas lo karrr!!"

disaat nad keluar dari kamar kara menceritakan kedaan kampus selama dua bulan.

"al, lo tau ga gw kesepian di kampus. ayoooo dong al kuliah lagiiiii"
"emangnya nad gak kuliah kar?"
"jarang al,bisa di itung pake jari deeehhh..setiap gw bbm  dia nanya kuliah yang ada malah ngajak ketemu lo"
"hah? kenapa gitu"
"gatau al. ngajakin ke bandung terus. emangnya lo gatau nad suka telp oma lo?"
"gatau gw kar.. oma juga gak peranh cerita."
"waktu awal lo kesini aja nad gak kuliah hampir dua minggu, terus hp nya gabisa di hubungin."
"pergi kali dia kemana atau ada urusan."
"apaan dia gw tanya cuma jawab lagi gaenak hati, emangnya nad punya pacar ya al? kok kayanya galau gitu sih?"
"pacar? emangnya ada gitu tanda-tanda punya pacar dan pacaran? sama cwo aja dinginnya kaya apa tau"
 "iya juga sihhh,  tapi kalo udah ke bandung happy pasti dia."
"masaaa??? ah itusih dia emang pengennya aja jalan-jalan."
"iyaaa.. mungkin kali ya al.. hhahhahah"

"BRUK!!"  suara nadia meletakan koper dan tas serta beberapa pepper bag di dekat pintu kamar alice, mukanya sungguh tidak bisa di sembunyikan twrlihat jelas betapa nadia bahagia bisa datang ke bandung dan alice mulai bisa perlahan demi perlahan membuka dirinya.

"aliiiceee..lo harus seneng yaaaa.  gw bawain beberapa oleh oleh buat lo.""
"laaahhhh.. oleh oleh dari  maneeee  nad?? jakarta?lokira alice bukan oraang jakarta?"
"iiihhh kara lo ye komen aja!! gw belom selesai ngomong kaleee.. gw sempet ke singapore  terus beli oleh oleh deh."
"ooohhhh...... alice doang gitu yanng di kasih gw nya nggak?"
"ada niihhhhh bawel"

tetap!! alice hannya memberikan senyum simpul dari keramaian yang di ciptakan dari  kedua sahabatnya itu. alice bingung apa yang haruss dia lakukan saat ini. namun dalam hati alice sangat bersyukur, di dinginnya hati masih ada ruang kosong yang hangat untuk alice berlindung yaituuuu...

"al..please ya coba longdress yang gw beliin ini.terus ntar malem kita jalan keluar bertiga yaa.. kalo lo mau oma ikut juga gak apa apa."
"mmmaa.. kkkaasihh nad.nanti ya gw coba."
"al, gw harus kaya apasih buat ngebuat lo kaya al yang dulu lagi? bisa gak lo gak terjebak dalam kesedihan lo  sendiri?? lo masih punya masa depan al. kebahagiaan lon masih menggu lo!! tapi apa?? lo seperti batang kayu yang disungai terus lo biarin diri lo ikutin arus yang bakal  bikin kayu itu lapuk dan hancur!!!. gw, kara, oma dan semuanya berusaha menghibur lo!!!!! karena kita sayang sama lo dan gw juga....GUEEEE.."

nadia langsung pergi meninggalkan alice dan kara yang dalam expressi shock atas dorongan semangat dari kara yang terdengar agak sedikit kesal  dan keras.

"kaaarr..gw gw minta maaf atas semua perubahan gw, kesedihan yang gw biarin merajai hati gw."
"lohhh.. sama sama al, harusnya juga minta maaf sama oma dan nadia.. juga bokap lo al."
"nadia bener banget ya kar.. gw terlalu jauh bawa hati gw dalam kesedihan."
"iya al"

 
 






Jumat, 21 Desember 2012

see mom in HEAVEN!

Aku tidak tahu lagi harus apa sekarang, mom masih tergolek lemah tanpa ada tanda-tanda peningkatan yang menunjukan perubahan  yang berarti. ini  sudah dua minggu mom koma, tuhan ini salah aku kaahh? ini hukuman untukku atau apa tuhan?
Dad berusaha meluluhkan hatiku, meminta maaf dengan berbagai cara. tapi, entah mengapa rasanya hatiku terkunci rapat sekali.. aku merasa harusnya dad tidak meminta maaf  padaku, tapi kepada mom.. tapi sejujurnya aku sangat ingin memeluk dad dan berkata. aku takut degan keadaan saat ini...! aku merasa sepi dan hilang arah, tidak tahu harus bersandar dan mengeluh pada siapa lagi? aku hanya memiliki kedua sahabatku, bi inah, pak samin,  puppy. sedangkan mark.. kabarnya dia sedang pergi ke bangkok berlibur entah dengan siapa akupun sudah sangat tidak perduli. dia hanya sampah di masa lalu yang harus aku buang dan aku lupakan!!
selama mom di  rawat, nadia selalu menemaniku.. dia teramat sangat perhatian kepadaku, sedangkan kara bertugas sebagai informasi keadaan kampus, dua minggu aku  dan nad tidak masuk kuliah.. dan kara yang membantu mengerjakan tugas dan keperluan kampus seperti absen colongan.

"saya perlu berbica penting dengan anak ibu dermata, apa ada disini?"

suara berat dokter membangunkan aku dengan sigap. yang kelelahan di ruang tunggu pasien depan ruangan kamar mom.

"yaa dok saya, apa yang ingin di bicarakan?"
"baiknya kita berbicara di ruangan saya saja ya."

aku mengikuti arah langkah dokter dari belakang, nad ingin menemani  tapi aku tahan langkahnya menandakan aku bisa melakukannya sendiri. sepanjang lorong rumah sakit menuju ruangan dokter rasanya aku ingin meleleh,dengkul kakiku terasa bergemetar dan lemas, ingin mengeluarkan sedikit suara saja tidak  ada tenaga.  lalu tak sengaja aku melihat wajah ku  di kaca-kaca ruangan yang mengkilap..astaga begitu kacaunya penampilanku, wajahku, rambutku sangat kacaaauuuuuu!! tidak ada waktu untuk memperhatikan diri, karena hanya satu yang  aku fikirkan yaitu mom, mom dan mom.

"silakan duduk"
"iya, terimakasih dok."
"begini yaa, saya hanya ingin berbicara kepada anda bahwa kondisi kesehatan ibu dermata tidak  ada perubahan.  saya sudah lakukan apapun sebisa saya, saya sudah kerahkan  semua kemampuan saya untuk menolong beliau.  tapi saya ini hanya manusia dan hanya sebagai perantara. anda harus sadar semua yang terjadi kehendak tuhan."
"maksut dokter apa ya? saya tidak mengerti dok."
"baiknya anda banyak berdoa dan berusaha belajar menerima kenyataan apapun yang akan terjadi."
"kenyaataaaann a.aa..pa dokkk????"
"yaaaa....kenyataan yang tidak sesuai dengan harapan anda. karena saya melihat dari sisi medis, kemungkinan kecil harapan pulihnya ibu dermata. maaf ini yang harus saya sampaikan."

aku langsung berdiri dan segera membuka pintu ruangan  dokter, tidak perduli atas tidak sopannya aku telah meninggalkan dokter itu tanpa mengatakan sesuatu. nafasku terasa sesak, aku sungguh ingin berteriak sekali. aku berlari kencang namun seperti tidak berpijak pada bumi. air mata dengan sendirinya mengalir ke pipiku,  aku kacauuu sungguh kacau..wanita yang selalu menemani aku kini hanya memiliki harapan kecil untuk hidup. ya tuhaaaannnnnn..jika ingin menghukum silakan hukumlah aku..silakan cabut nyawaku. jangan semua ini terjadi   pada mom!!!!

aku masuk keruangan mom berbaring, aku goncang-goncangkan tubuh mom sambil memanggil  namanya aku berteriak  sekeras kerasnya agar mom terbangun dari tidurnya. tapi, mom tetap terpejam  dan  aku hanya membuat keadaan gaduh dan haru.
aku  dibawa paksa keluar oleh para suster, aku hanya bisa menagis terisak-isak. di luar nad, bi inah, pak samin juga ikut menagis.

"nonnnnnn... non jangan seperti ini non, sabar ya non pasti nyonya sembuh non."
"iyaaaa allll.. jangan begini,  inget kondisi badan lo al, nyokap lo juga akan sedih al.. dia pasti tau lo begini."
"gw cuma pengen nyokap  gw bangun naaaadddd!!!!! lo ga ngerti peraasaan gw!"

tiba-tiba suster membawa ranjang dengan seorang pasien dalam keadaan kain putih menutipi sekujur tubuhnya dari ruangan kamar mom. aku tidak bisa mengucapkan kata-kata apapun, hanya menagis dan memanggil nama mom.

mom meninggal dunia, aku sangat terpukul dengan  kenyataan ini. akhirnya aku tahu ternyata mom sebenarnya memang  sudah meninggal, hanya karena peralatan dokter saja yang seolah-olah mom masih bernyawa.

kini aku alice yang hidup dengan sejuta masalah dan kenyataan yang pahit, aku alice yang belajar kuat dengan takdir di hadapanku!!
mom..  alice berdoa semoga mom dapat tempat paling terbaik disana disisi tuhan, melihat  dan menajaga alice dari kejauhan dari tempat tuhan berada.maafkan semua kesalahan alice mom..seandainya alice di berikan kesempatan terakhir untuk menghabiskan  waktu bersama mom, alice akan berusaha membuat mom menjadi ibu yang paling bahagia di dunia ini!!!
tapiii..kenyataanya berbeda sekarang alice sendiri,dan mom ada di surga.

Sabtu, 19 Februari 2011

i'm sorry mom

Aku merasakan malu dan kaget yang luar biasa? apa maksud ucapan orang-orang tentang diri ku? mengapa mereka melontarkan kata-kata itu, yang sama sekali salah aku tak seperti itu !!
dan.. siapa wanita itu? siapaaa?? aku sungguh menaruh curiga yang besar kepada Nad.

Aku segera melepaskan pelukan Nad. Mencari tisu di dalam tas. Membersihkan mukaku, Nad dan Kara mencoba membantu.

"are u ok alice?"
"apa yang ok kara??? lengket semuanya.. malu yang terutama !!"
"gw kaget banget al, kita ke toilet aja yu bersihin muka lo and baju lo."
"lo mau beli baju al? biar gw yang beliin buat lo deh, lo mau baju kaya apa? kaos atau apa gw beliin."
"gak perlu nad. bisa gw beli sendiri !!"

Sikap ku sungguh ketus, aku yakin Nad mengenal wanita sinting itu. Dugaan ku tak akan salah dan meleset. Untuk apa Nad bertingkah laku aneh, dan tiba-tiba semua begitu cepat terjadi. aku pun membersihkan wajahku, tak bisa aku menutupi kesah dan malu ini.
Nad memasang muka yang sangat menyesal dan Kara sibuk membantu aku.

"gw mau beli baju kar, mau kan temenin. tapi, ambil atm dulu."
"iya al..masa tega gw ninggalin lo sih."
"gak usah al !! pake uang gw aja dulu. lagi kalo ambil atm lama. keburu kering baju lo."
"thank you nad !! simpen aja uang lo. gw pake credit card aja, masih bisa kan?"
"kenapa sih lo jutek banget sama gw al? salah gw apa?"
"apaaaa?? nanya sana sama orang yang tadi ada di belakang kita."
"karna gw peluk lo? gw reflek.. gw.. maksud gw tuhhh gini.."
"aaaahhhh....simpen penjelasan lo !!"
"kenapa sih al? udah kok lo jadi ribut sama nad sih? jangan buat suasana kacau dan panas deh. mungkin nad emang cuma mau nenangin lo al."
"iya dehhhh..."

Aku langsung pergi keluar toilet berjalan sendiri meninggalkan mereka, dan mereka berjalan mengikuti di belakangku. Membiarkan aku sendiri dan tenang dahulu.
Masuk ke toko centro, langsung aku mencari baju apa saja. Tak perlu banyak memilih. Aku mengambil t-shirt merah polos.
Segera membayar dengan credit card, aku tak cukup uang jika harus membayar cash.

Tiba-tiba blackberry-ku berbunyi incoming call, dari rumah siapa ini? mom jarang sekali menggunakan telpon rumah,namun segera aku angkat.

"hallo.."
"haa..halooo..non..anu ini..bibi..itu non..."
"apa bi?"
"ituu non.. aduuh non alice anuuu."
"apa nya yang anu sih bi? yang jelas kalo ngomong dong."
"itu non.. nyonya, jatuh non dari tangga. jantungnya non kumat."
"......."
"nonnnn.. kok diem aja sih. denger gak? hallllooooo non."
"iyaaa.. mom sekarang di mana?"
"rumah sakit non..segera non kesana. kasihan nyonya.. lagi non gak pulang-pulang."
"rumah sakit mana bi?"
"pondok indah non."

Akupun jatoh duduk di depan kasir, lemas kakiku. Serasa sendi-dendi ototku terlepas dari dengkul. mom..i'm sorry !!
Nad pun kaget segera Nad dan Kara mengangkatku bangun untuk berdiri.

"kenapa al? lo kenapa?"
"iya al kenapa? lo sakit ya? kok pucet? telepon siapa tadi? mark ya? lo di apain?"
"buu..bukann..dari rumah. mom..masuk rumah sakit."
"hah? kenapa? kok bisa?"
"jatoh dari tangga, jantungnya kumat. tadi bi inah yang nelpon."
"ya allah al.. yaudah sekarang cepet lo ganti baju. nad lo ambil mobilnya kara. gw tunggu di luar lobby."
"mobil pake valet kar.."
"iyaa pokonya lo ambil mobil deh ke tempat valet nya CEPET !!"
"iyaaa..iyaa gw pergi."

Nad pun berlari mengambil mobil. Aku segera mengganti pakaianku. Panik rasanya aku tak menduga semua ini terjadi. mom..maafin Alice, gak maksud Alice ninggalin mom. Alice nyesel banget kalo tau ini akan terjadi. Tak hanya aku yang panik Nad dan Kara pun juga.
Selesai aku mengganti pakaian ku, aku dan Kara berlari menuju luar lobby.. sudah cepat aku berlari dengan Kara. Mengapa terasa jauh. Aku tak mampu menangis semua terasa begitu membuat aku kaget. Ini mimpi apa kenyataan ya? semua berturut-turut.

Sesampainya di rumah sakit, aku langsung berlari ke bagian informasi meninggalkan Kara dan Nad. Mom ada di ruang ICU.  Aku segera berlari. Aku melihat Bi Inah dan Pak Samin di luar ruangan.. aku melambat gerakan lari ku, berjalan pelan dan pelan.. Bi Inah dan Pak Samin berdiri melihat kedatangan ku.

"non alice.."
"noooonnnn..."

Aku tak memperdulikan mereka, aku segera masuk ke ruang ICU. Memakai baju steril berwarna biru dan masker. Membuka pintu kamar mom di rawat. Aku terkejut dada ini berasa di tikam dengan bambu runcing. Mom tak berdaya dengan alat-alat medis di sekitarnya. Kepalanya di perban matanya tertutup hanya terdegar mesin pendeteksi detak jatung, dan suara desisan oksigen yang membantu mom bernafas. Suster menghampiri untuk mengingatkan jangan terlalu lama di dalam.
Aku menangis menghampiri mom.. aku menggenggam tangan mom, mencium pipinya dengan hati-hati takut mom terbangun.

"mom, alice disini..mom alice minta maaf mom. alice mau mom cepet sembuh."

Mom tak bangun bahkan tak ada gerakan sedikitpun.. perasaanku sungguh tak enak. Aku ke ruang suster jaga kamar ICU. Menanyakan kondisi mom.

"sus..bagaimana keadaan mom saya?"
"ibu anda mengalami pendarahan di bagian otak dalam, karena terjatuh dari tangga dan kondisi jantungnya sangat lemah untuk jelasnya segera nanti di tanyakan pada dokter yang menangani ibu Dermata."
"lalu kenapa mom tak merespon?"
"karena ibu anda koma."

Apa? apa ini sungguhan atau hanya bagian dari pelengkap seperti di sinetron? mom koma!!!
Aku sungguh tak percaya.. aku segera kembali ke ruangan tempat mom berbaring, berharap saat aku kembali mom sudah membuka matanya. Ternyata mata mom masih terutup posisi yang sama tanpa ada gerakan.

"mom..dengar suara alice? mom dengarkan? mom.. bangun. bisa kan dengar kata alice? bangun mom.. mom ga boleh disini. Alice mau pulang kerumah.. mom harus di rumah, Alice mau rambut Alice disisir mom.. Alice mau mom mematikan lampu kamar Alice disaat Alice sudah terlelap tidur.  Alice mau shopping lagi sama mom. Ajak puppy ke pet shop untuk grooming. Bangun mom.."

Semua terasa percuma aku hanya mampu menangis terisak dengan menggengam tangan mom..
Aku teringat di saat aku masih umur lima tahun. Aom baru pulang dari luar kota dengan dad. Aku memang sudah biasa di tinggal oleh mom dan dad ke luar kota. Namun mom tidak pernah lupa menelepon dan menanyakan kabarku pada Bi Inah, setiap waktu meskipun dengan jarak yang jauh perhatian mom tak pernah berkurang.
Aku menggambar untuk mom.. aku menggambar dua perempuan yang satu besar yang satu kecil. Yang besar untuk mom yang kecil untuk aku.. dengan menjelaskan maksud gambar ku saat mom pulang aku dengan bangga memamerkan karya ku menjelaskan..

"mom, alice gambar ini untuk mom.. this is mom, and this is alice.. alice always love u mom. Alice sayang mom. Jangan tinggalin Alice lagi ya mom."
dan mom memelukku serta mencium kening ku. Berjanji tidak akan meninggalkan aku.

Bisakah aku mengulang semua itu sekarang, untuk mendengar perkataan mom. Suster menyuruhku ke luar waktu jenguk ku sudah habis. Aku memandangi mom.. mom mengeluarkan air mata aku menggenggam tangan mom dengan erat.

"mom..alice rasa mom merasakan genggaman alice, jika ya bangun mom.. alice yakin mom bisa kembali membuka mata. ingat mom.. kita akan terus bersama, dan mom janji tidak akan meninggalkan alice sendiri.. alice salah mom!! ninggalin mom alice salah.. im sorry mom."

Aku meninggalkan mom.. dengan berat hati. Tak sanggup melihat mom berbaring sendirian. MOM I LOVE YOU SO MUCH.. !!

Selasa, 15 Februari 2011

FUC*ING HANG OUT !!!

Aku mendengar suara pintu terbuka, Nad menghampiriku dengan meletakan tas di disampingku. Tangannya telah memegang botol beer.
"al, ini kan beer nya? makasih ya meskipun gw yakin ini bir bukan buat gw..hahaha"
"hahhaha..iya tadi mau gw minum tapi lo tau kan gw gak suka beer  rasanya kaya air pipis kuda.. hahahhahahaahha"
"hahahaha..emamg lo udah pernah minum air pipisnya kuda al? hhuuekkk.."
"gak lah nad..sinting kali."
"lo mau tidur al? udah jam tiga subuh nih..lo gak ngantuk?"
"gak nad.. lo mau tidur ya? yaudah gak apa-apa."
"gw juga gak ngatuk al, gimana kalo noton dvd aja kita? mau?"
"bolehh..boleh.."
"nonton the L world gimana? mau gakk??"
"haahhhh? hhmmm...boleh kok."
"sampe pagiii kitaaaaa nonton dvd..assikk."
"hahahhahahaha..dasar lo nad."

Suasana apartemen yang redup hanya ada lampu berwarna kuning yang redup di sudut ruangan, Nad sibuk mencari dvd di laci-laci rak tv. Aku hanya duduk di sofa. Merasa semuanya ganjil..foto sendiriku terbingkai..film the L world dan sesuatu yang menyentuh pipiku saat aku tertidur di ruang tv, pindahnya aku dari ruang tv ke kamar Nad..membuat aku pening..otakku penuh tanda tanya.
Nad segera mengatur posisi duduk di sampingku, kakinya ke atas sofa bersila. Dia meletakan asbak di antara kakinya.. membakar rokok dan menghisapnya.. lalu menghembuskan asapnya ke udara.
Aku pun mengambil sebatang.. sambil melambung pikiranku entah kemana.

"al..menurut lo shane ganteng gak?"
"hahh...cewe kan dia, kok ganteng?"
"iya ganteng kaya gw al.. gimana si?"
"apa ada sisi feminim nya gw? paling kalo lagi meringis gara-gara PMS aja."
"haaaahhhh...mmmm..iiyaaa.."

Otakku membeku seperti es, tak paham maksud Nad apa? Shane dan Nad ganteng? apa sih.. setahu aku kalo untuk cewek ya cantik, manis, menarik, cakep. ini ganteng?? Nad terus mengoceh menjelaskan maksud film, inti film..latar belakang pemain.
Semuanya yang aku tak mengerti dan tak aku ketahui.. hanya satu yang ingin aku tahu? apa semuanya maksud Nad? tak mengerti !!!

Tak sadar kami pun tertidur di ruang tv apartemen Nad, di sofa kami tertidur. Dalam posisi aman kami sama-sama duduk. hahaha..serasa tadi subuh Nad berdongeng mengantarkan aku ke alam mimpi. Cahaya masuk menerobos jendela apartemen, mencoba membuka kedua kelopak mataku. Akupun terbangun melihat jam..sudah siang rupanya jam sebelas siang. Tak lama Nad pun juga bangun.

"jam berapa al...hooooaaaahhhh..."
"jam sebelas nad.."
"hmm.. jam satu kita jalan ya ke pelangi. telat bisa di buang kara dari atas gedung."
"okeee..mandi sana."
"lo sana kok gw.. lo yang dandan lama nih pasti, eehh al.. lo pucet bgt kenapa sakit ya?"
"gaakkkk...gak sakit." nad mendekat, entah mengapa aku merasakan perasaan yang aneh jantungku berdenyut-denyut cepat tak seperti biasa.  nad mencoba menyentuh pipi ku.
"yakin...?"
"iya yakin..ngapain nih tangan? gak boleh pegang muka, muka gw perawatan..yaudah gw yang mandi duluan!!"

Aku segera meninggalkan Nad, sepertinya dia agak tersinggung. Aku panik aku merasakan hal yang tidak biasanya. Tak seperti aku dan Nad di kampus dan...aaahhh perasaan aneh atau hanya ketakutanku saja? aku segera mandi.. tak mau terlalu lama aku berdua dengan Nad disini.
Aku segera berpakaian, dengan jeans biru agak belel dan sedikit robek, atasannya aku pakai tengtop hitam. Aku cari aksesoris di tas, aku mendapatkan kalung-kalung dan memakeup sedikit muka ku. Pucat kata Nad. Tiba-tiba nad menghampiri.

"wweeiittss..samaan kita al. serasiii....hahhaaha."
Astaga.. Nad juga sama sepertiku, bedanya dia menggunakan kaos hitam polos yang agak sedikit kebesaran. Celananya.. tak usah ditanya, ini bisa seabad dan seumur hidup dipakainya mungkin sampai akhir hayat, bisa sakit nih kalo celana kebangsaan hilang.

"aaahhhh..nyamaiin aja deh gak seruuuuu!!!!"
"seru al, kompak... kaya mau manggung heheheh.. al, ga pake jacket atau apa gitu lo nya? masa begini aja? pamer body bgt. tau deh yang bagus body nyaaaaaa....!!"
"bawal gw pakeiin lipstik bibir lo nih mau?? iya ada di mobil tenang aja nad."

Kerepotan pun terjadi seperti dua ibu-ibu yang mau pergi ke hajatan kondangan, sunatan, atau pernikahan hewan. hahahahha.

Akhirnya aku dan Nad bergegas untuk berangkat. Takut telat dan Kara mengamuk, yaahh jalanan lumayanlah macetnya namanya juga Jakarta.  Nad yang menyetir dan aku sibuk ganti-ganti lagu nyanyi teriak-teriakan, awalnya Nad ikut bernyanyi tapi lama-lama pengang juga.

"al, pake jasa valet aja ya parkir. males gw.."
"yaudah gw juga males..hahahah."
"mana jacket lo? kalo emang cuma alesan lo. dan lo bohong, kita beli dulu di centro."
"ada...ilaaahhh lo nad ribet banget deh kaya oma gw yang udah jompo tau gak?"
"ehhh..yang namanya oma-oma ya jompo lahhh...PINTER!! mana ada oma-oma perawan?"
"hah? hahahahahahah....ada kalo gak nikah."

Aku segera memakai jacket kulit ku, serahkan kendaraan pada valet dan kita pun meluncur ke solaria.
"nad, gw mau ambil uang ke atm dulu ya heheh.."
"males.. gak mau laper gw, mau buat apa uang? pake uang gw dulu aja."
"emang lo ada uang nad?...heheh piss ."
"ada..uang monopoli sama uang sesajen buat di bakar. pilih mau yang mana?"
"galak banget lo..kaya gak makan se-abad."
"bodo amatttt..."

Bukan solaria pelangi namanya kalo gak penuh, ini masih jam makan siang.  Masih banyak karyawan yang mengisi perut jam segini. Kami mendapat bangku di luar akhirnya.

"mau makan apa al.."
"apa ya??? hmmmm...chicken cordon blue aja yang pake kentang ya, minumnya es teh manis sama capuchino frozzen."
"sippp.."

Tiba-tiba blackberry milik Nad berbunyi, ada incoming call.. wajah Nad berubah, entahlah panggilan masuk dari siapa? Nad menekan tombol reject, tiap panggilan itu masuk selalu dia reject.. Nad berubah tak nyaman.

"nad..kok gak di angkat? kali aja itu si Kara pake no siapa.. kok di reject?"
"buu..buukkaann al, buuu bbuu..kan kara"
"terus?"
"yaaa bbuu bbuu buuu.. kan pokonya BUKAN!!"

Nad membentakku, salah apa aku? memangnya aku salah hanya bertanya itu pada nad? apa terkesan lancang dan terlalu mau tau? aku rasa tidak. Makin lama nad makin memunculkan kegelisahan.. melihat sekeliling dengan detail berkali-kali. Aku pun jadi bingung dan merasa ikut tak nyaman.. ada apa sih sebenarnya? jangan-jangan Nad buronan, teroris atau agen perdagangan manusia.
Aku membuka tas mencari blackberry-ku. Segera aku menghubungi kara.
"iya al..ada apa?"
"dimana kar?
"oke bentar lagi.."

Terputus, suka gak sopan nih si Kara. Memang benar kara muncul dengan baju dress santai dan cardigan panjang agar tak terlihat seksi. Melambai tangan berasa dia artis yang sedang di tunggu fans. Kara pun duduk di depan ku, dan Nad? jangan di tanya dia sudah pasang posisi di samping ku rapat-rapat seperti angkutan umum.."ayo neng empat enam- empat enam.. masi muat ini geser neng geser."

"kalian sudah pesan maknan?"
"udah kar, gw sama nad udah pesen kok.. tinggal lo aja. tapi makanan gw belom dateng kok. punya nad juga."
"oke.. gw pesen dehh.."

Nad tak menggubris perbincangan aku dan Kara soal pesanan makanan, dia sibuk menyalakan rokok. Hisap rokok, mengecek blackberry-nya terus berulang-ulang. Rasanya mau aku cekik lehernya. Tiba-tiba Nad merenggang  sedikit memberi jarak pada posisi duduk antara aku dan Nad. Tak lama pesanan makanan aku dan Nad datang, tapi  dia tak perduli. Bukankah tadi dia kelaparan? kenapa jadi tidak berselera.

"yyaahhh..makanan gw duluan nih sama nad. gw nunggu makanan lo ajah deh kar, baru makan bareng."
"gak apa-apa duluan aja, santai aja lagi al.."
"nunggu lo aja kar tiba-tiba selera makan gw hilang."
"loh kenapa nad? bukannya tadi lo heboh ribet nagmuk-ngamuk mau makan?"
"gak apa-apa. gak enak sama kara.."
"tumben sopan sama gw !! lebaii.. makan aja duluan.."

Nad tetap tidak mau memakan makannya, dia sibuk dengan blackberry-nya. Ketik terus, terus dan terus. Sesekali matanya menyorot keadaan sekitar seperti was-was ada binatang buas yg siap menerkam dan mencabikya.
Makanan Kara datang.. dan aku segera menyantap makanan..tapi tiba-tiba!!

"al..kara.. bisa gak kita pindah tempat makan? SEKARANG!!!!"
"uuhhuukkk...uhukk..wooiii gila nih nad. makanan baru juga masuk mulut. udah ngajak pindah.gak mau.. mubajiirrrr niihh abisin dulu.."
"tauu nihh nad..gw sama kara mau disini aja.. lo aja yang pergi sanaaaa."
"LO HARUUS NURUT SAMA GW PLEASE...!!!"

Gw dan Kara langsung speechless, diam terpaku. Tiba-tiba, ada seorang wanita yang menyadarkanku menepuk pundakku dengan keras.
PLOK!!!

"auuchhh..."
"alice ya?"
"iyaa..siapa ya"

Tiba-tiba BYUURRRRR!!!
Es teh mendarat di wajahku, membasahi wajahku..!! aku tak mampu berkata apa-apa. hanya terbengong bingung dengan apa yang terjadi begitu cepat..sangat begitu cepat..!!
wanita itu berlari..aku tak mengenalnya!!
Nad langsung memeluk aku..tanpa perduli lengketnya wajahku.. dan satu lagi yang terpenting ini di depan umum dan ada Kara..!!
Tangisanku pecah.. semua mata tertuju pada aku dan Nad..Kara pun hanya bisa diam.
Dari belakang bangku terdengar.. ohh pasangan "LESBI" lagi berantem.
Akupun makin terisak dalam tangisanku.

SIAPA KAMU NAD?

Aku terbangun, mataku sungguh terasa berat dan perih. Ku buka mataku perlahan, lemah sekali badan ku tak berdaya. Ku lihat jendela dengan gorden terbuka sedikit, cahaya lampu kamar redup. Berusaha membuka mataku perlahan. "ini di kamar Nad." aku berkata dalam hati. Aku melihat sekeliling aku menemukan Nad tertidur di sofa kamar, astaga.. aku tamu tidur di ranjang milik Nad dan dia tidur di sofa kamar. Aku langsung bangun dan mendekati Nad, baru mau menyentuhnya dia sudah membuka matanya lebih cepat dari gerakanku.

"al..udah bangun? kan baru jam segini."
"ia nad..gw pusing banget deh, kok lo tidur di sofa kenapa?"
"hahahh..tempat tidurnya sempit al kalo gw tidur di samping lo."
"maaf nad, gw ga sopan ya? gw tamu aturan gw yang tidur di sofa."
"gak apa-apa, santai aja. ohhiya.. lo lumayan berat juga ya.. pinggang gw berasa encok ni. kayanya sekarang gw bisa goyang patah-patahnya si anisa bahar nih. gara-gara encok gw."
"berat? laahhh emang lo....."

Astaga tadi aku ingat, aku tak tertidur di sini. Aku berada di sofa depan tv apartemen Nad. kenapa sekarang ada di kamar Nad?? Nad memindahkan aku? untuk apa? mengapa dia tak biarkan aku tertidur di sofa depan tv saja.

"ia gw mindahin lo al..berat banget, untung gak ke jedot pinggiran pintu lo nya. gw sempoyongan tadi gendong lo."
"hah? ngapain juga lo pindahin gw nad? biarin aja gw tidur di sofa."
"yaaaa..gak tega lah gw. nanti kalo lo di angkut tukang pulung gimana? soalnya apartemen gw berantakan banget sebelas duabelas sama bantar gebang."
"ahahhahahah....gila imajinasi lo. iya apartemen lo berantakan banget nad, abis perang dunia lo?"
"iaa..males beresinnya, sebelum lo kesini tadi gw bikin video klip. yang banting barang-barang, buang apapun yang ada di depan mata."
"hahaha stres lo? serius nad?"
"heheh gak laahhh.."

Tiba-tiba Nad berdiri dari sofa dia berjalan ke depan lemari pakaian. Nad mengeluarkan kemeja putih lengan panjang yang besar juga handuk berwarna merah marun.

"al, mandi gih..abis mandi kita makan."
"mandi? memang ini jam berapa?"
"jam satu malam."
"hhaaahhhh??? hahahah dari tadi sore ya gw tidur?"
"iye kebo.. mandi sana atau cuci muka terus ganti baju sana, lo belom makan kan pasti al?"

Aku hanya menggeleng dan pergi ke kamar mandi dengan lemas, aku membiarkan diriku terpaku di depan kaca wastafel kamar mandi Nad. Berkaca melihat wajah ku yang tak karuan kusut, kucel, pucat.. dengan rambut yang ku ikat cepol tinggi.
dari luar aku mendengar suara Nad, sedang bicara sendiri..

Terdengar nad sedang melakukan percakapan di telepon dengan seseorang, terdengar Nad sangat emosi. Aku segera cuci muka dan berganti pakaian, dengan sangat pelan ku buka pintu kamar mandi. Aku melihat Nad berdiri menghadap ke luar jendela, menghisap rokok dan menggengam bir di tangannya. Aku binngung harus bagaimana? ingin menanyakan kenapa, tetapi takut Nad tidak ingin di ganggu. Tiba-tiba Nad berbicara dia mengetahui keberadaan aku di dekatnya.
"udah al mandinya? mau makan apa?"
"uu..dah nad, gw cuma cuci muka aja kok. Soalnya udah jam segini kalo mandi bisa sakit."
"hhmmm...mau makan di luar apa buat mie instan aja di sini."
"terserah lo aja Nad.'

Nad sama sekali tak berbalik badan, sikapnya dingin berusaha menetralisir emosinya. Berusaha tetap tenang, aku ingin menanyakan. Tapi..aku tahu Nad, dia tak seperti aku dan Kara. Nad tertutup sangat sulit memasuki pikirannya. Nad pun berjalan ke dapur tanpa menoleh sedikitpun, dia membuka laci-laci dapur, membuka kulkas, meletakan panci ke kompor.

"al, gw punya bahan spaghetti. mau kan makan masakan gw.. kalo gak enak muntahin aja atau buang ke closset. hahhaha.."
"hah? gak lah Nad. Bakalan gw makan meskipun gw bakal kejang-kejang dan masuk rumah sakit."
"gak segitu juga si al.. gila kali."

Aku dan Nad tertawa, mencoba saling menghibur. Nad sibuk memotong bawang bombay dan menumis daging untuk saus spaghetti nya dan aku hanya memperhatikan nad, ingin membantu tapi lebih baik aku duduk manis. Daripada harus mengacaukan masakan nad yang tak tahu hasil akhirnya bagaimana. Nad memang tinggal sendirian.  Mama nya telah meninggal sewaktu Nad masih kecil karena kecelakan. Papa nya bekerja di hotel batam, begitu saja yang aku tahu tentang Nad, dan kakanya telah menikah dan tinggal di Belanda bersama suami nya. sisa Nad yang sendirian di jakarta. 
"nad, lo gak kesepian sendirian di apatemen?"
"udah biasa al, gw dari SMA udah begini.. awalnya kesepian tapikan gw punya temen."
"hhmmm..gak mau punya pembantu buat urusin rumah lo?"
"gak suka al..lebih baik begini, kalo gw lagi dateng rajinnya juga rapih nih apartemen kaya istana boneka."

Nad sungguh menghiburku, ini yang aku butuhkan. Mampu membuat aku tertawa meskipun hanya sebentar. Nad telah menyelesaikan masakanya, ia memarut keju untuk sentuhan akhirnya. Wanginya sungguh harum sekali, tak jauh berbeda dengan wangi spaghetti di restoran.

"well done, this is it spaghetti ala ala nad." nad meletakan di meja makan, dua piring untuk aku dan nad.. makanan tengah malam menjelang subuh. Kami pun duduk berhadapan, dengan sekaleng softdrink untukku dan sekaleng bir untuk Nad.
"thank you nad, kayanya enak nihh.."
"oke, coba dulu al.." ternyata enak, tak seburuk yang dikatakan Nad. Tak seperti dugaanku.  Akupun menyantap dengan lahap, seharian ini aku belum makan.
"al..santai makannya. gimana rasanya? kalo mau muntah tuh di cucian piring aja al. Kalo butuh minyak angin atau obat bilang aja nanti gw ambilin."
"enakkkk naaddddd..enak banget hahahha.. lo bisa masak ya? baru tahu gw. 
Kara harus nyobain nih, pasti bisa nambah nih."
"aahh.. si kara di kasih makanan basi juga mau kali al.. hahhahahaha.. ohya, jadi gimana  lo bisa memilih? mau ikut siapa? mom atau dad?"
"gw gak memilih Nad.. kalo pun memilih kayanya mending kayak lo. Sendiri begini kayanya lebih asik dan seru."
"selagi masih bisa di pertahankan dan memaafkan si buat gw itu yang penting al. bukan saling meninggalkan."

Benar apa kata nad, aku harusnya memaafkan dad. Bagaimana pun juga dad adalah orangtuaku. Tapi itu tak semudah yang dikatakan, sulit untukku menerima kelakuan dad. Aku pasrah aku tak ada kekuatan terserah semuanya pada mom n dad!!

"al, tadi Kara telepon gw.. besok jam dua siang kara mau ketemu kita, di solaria pelangi.. lo mau?"
"oke Nad.. lagi gw belum ada niat buat nginjek rumah."
"tenangin aja diri lo dulu di sini.. gausah merasa segan. lo mau jalan keluar gak al?  biasanya kalau yang kaya lo ini. enak banget al kalo sambil di bawa ke lounge atau tempat clubbing. pas baget tuh pikiran mumet..beuuhhh ajib mau gak al?"
"nanti-nanti aja nad.. malah gw gak mood!! lemes banget badan gw sumpah. Boleh minta tolong gak nad?"
"oke kalo gak mau gak apa-apa, gw cuma menawarkan aja..minta tolong apa?"
"ambilin tas di mobil gw nad, isinya baju.. sama ada beer di mobil gw. Sengaja gw beli buat lo."
"ok...hah? tumben banget lo beliin gw beer. gak mungkin banget.."
"bener buat lo...heheh cepet sana."
Nad dan Kara tahu kalau aku tidak menyukai minuman beer, menurut aku itu aneh, rasanya seperti air seni kuda.. kalo mau minum lebih baik ya yang ber-alkahol dari pada beer. Aku, Nad, dan Kara juga suka menghabiskan malam di binar-binar lampu kota jakarta. Tapi kali ini aku malas.

Tak sengaja mataku tertuju pada satu titik, bingkai foto terbalik dekat jatuh di lantai samping sofa ruang tv. Aku merasa penasaran, dan apartemen Nad tak seperti berantakan karena seseorang malas dan jorok. Terkesan seperti telah terjadi keributan dan kekacauan.

Aku segera melihat bingkai foto yang tergeletak di lantai dengan posisi terbalik.
Astaga... ini foto aku, sendiri.. untuk apa nad membingkai foto ku? gak ada kerjaan? kalau foto ini berdua dengan nad, ataupun ber tiga dengan Kara mungkin ini tak jadi masalah rumit yang menimbulkan tanda tanya di otakku.
Aku meletakkan foto itu kembali di tempat aku menemukan, aku duduk di ruang tv, di sofa mataku terpejam. pusing kepala ku terasa berputar-putar, apa semua ini apa maksud Nad? siapa Nad itu?

Senin, 14 Februari 2011

Pelukan Pertama Nad

Semua perkataan Nad buat aku bingung? pacaran sama cewek, Nad sepertinya sinting. Aku yang disakitin Mark kenapa dia yang dapat goncangan jiwa dan rohani begitu ya?
Selama di perjalanan pulang aku biarkan pipi ku selalu basah. Menangis memang tidak sama sekali menyelesaikan masalah. Tapi, membuat aku lega. Serasa masalahku keluar dengan keluarnya air mata.
Sesampainya memarkirkan mobil ku di garasi, aku melihat mobil dad berada di halaman luar, otak ku langsung berfikir spontan. Tuhan belum menghentikan masalahku, masih banyak yang harus aku lewati.
Aku meniti kakiku perlahan memasuki rumah, terasa mengambang dan sangat lemas. Tiba-tiba suara yang tak asing terdengar memanggil namaku.
"al..sayang, sini nak mom mau bicara sama kamu. penting".
Aku sadar mom gak sendiri, ada dad di dekatnya.. sumpah demi apapun aku malas melihat sosok lelaki di hadapanku. Mark dan dad apa bedanya? sama-sama lelaki hidung belang yang telah mengkhianati perasaan wanita yang menyayanginya.
"yes mom"
"al..mom n dad tahu kamu sudah dewasa, mampu berfikir luas bahkan mungkin punya pendapat lain atas semua ini. Mom mau kamu memilih mom atau dad yang akan menemani hari-hari kamu seutuhnya?"
"maksud mom al harus memilih mau tinggal sama siapa? seakan-akan al yang mendapatkan hukuman atas masalah kalian? al, gak tau apa yang ada di benak mom n dad.. ok, al memang sudah dewasa tapi al gak bisa memilih. meskipun al tau dad salah.. al cukup tersiksa tiap hari jarang menghabiskan waktu dengan kalian. apa yang mom n dad rasa bila jadi al?"
"al, dad khilaf al.. maaf. Dad juga gatau harus bagaimana?"
"persetan dengan kata khilaf!!!! dad, yang al fikir adalah ayah terhebat ternyata gak semanis pikiran al."
"al..jaga omongan kamu!! dad ini orangtua kamu."
"hahahha..dad yang jaga kelakuan dad."

Akupun belari meninggalkan mom n dad di ruang keluarga dengan menangis, terasa mata ini panas selalu mengeluarkan air mata. Aku butuh perlindungan aku butuh kekuatan.
Aku mendengar keributan terjadi, aku mendengar mom menangis. Mom ini malaikat dari mana? begitu berusaha tegar dan biasa saja di hadapanku.. seolah ini hanya masalah sepele.
Aku kekamar, mengambil beberapa potong baju.
Aku berlari masuk ke mobil, nyalakan mesin dan mengklakson satpam agar membuka gerbang pagar tanpa bertele-tele.


Ke mana arahku? dimana aku? mau kemana aku? apa tujuanku? akupun tak tahu.. hanya melaju mengikuti jalan yang entah berujung dimana.
Sumpah aku butuh seseorang di sampingku, aku butuh penguat untuk ini. Aku butuh menenangkan diri.
Akhirnya aku pun berhenti di supermarket 7 eleven di daerah menteng, aku membeli air mineral dan sebotol beer. Sebenarnya aku tak terbiasa meminum minuman ini, aku tak suka beer!! tapi, entah mengapa rasanya aku ingin meminum beer.

Duduk di parkiran 7 eleven, dengan pintu mobil terbuka. Sebenarnya ingin duduk di bangku pembeli depan tokonya tapi sadar dengan mukaku yang pasti selecek baju tumpukan kerjaannya bi inah.
Aku mencari blackberry-ku di tas, aku ambil dan sudah ada tiga bbm dari mom, Nad dan Kara.

my mom
Alice, mom tau perasaan kamu sayang. tapi mohon jangan meninggalkan rumah begitu saja. kamu kemana al? mom khawatir. pulang al sayang..

alice dermata haris
i'm sorry mom.. aku gak bisa pulang. al pengen diluar, al ingin nenangin diri al. al harap mom ngerti, al bisa jaga diri baik-baik kok mom. love u mom.


Kara anisha
al cantik, jangan pikirin soal Mark ya. Lo jangan larut sama kesedihan lo. Soal cowo nanti gw kenalin sama temen-temennya denny deh hahhahah.. gw promosin lo ya? hhmm.. gw tau lo lagi butuh temen saat ini, tapi..maaf al gw ada janji sama denny. Jangan macem-macem ya al. hehehe

alice dermata haris
oke Kara, santai ajah aku gak apa-apa.

Nadhenn
al, keputusan lo mutusin Mark bagus!! awas kalo sampe lo balikan sama Mark gak akan gw kenal lo lagi.. kalo butuh gw bbm ato calling gw aja ya al..

Aku bingung harus membalas bbm nad apa? sikapnya tadi begitu ketus buat aku gak nyaman. Tapi, semua itu karena Nad gak mau liat aku di sakitin mark. Apa aku menghubungi Nad aja? untuk malam ini aku tak tau harus tidur dimana?
gak mungkin banget aku menghubungi mark si berengsek itu untuk menemani aku!!
sepi banget terasa hidup aku.. ya tuhan. akhirnya aku membalas bbm Nad.

alice dermata haris 
Nad, dimana? butuh lo sekarang. gw di tameng.
PING!

nadhenn
Yooo..mau ke tempat gw aja nad? gw gak ada kendaraan ni heheh
lo aja yang kesini mobil gw lagi di bengkel, naik motor banyak debu
lagi juga lo pasti bawa mobil, gw tunggu.

alice dermata haris
OK !!!

Akupun bergegas melaju ke tempat Nad, arpartemen Nad. Semoga Nad tak bersikap seperti tadi siang di starbucks. Setelah Nad dan Kara aku tak tahu lagi aku harus mengadu pada siapa? harus minta kekuatan dari siapa? aku gak punya kakak atau adik, bahkan tante atau om pun jaraknya jauh dan aku tak terbiasa share dengan om dan tante ku.
Mau ke tempat oma? jauh banget di bandung bisa-bisa keburu bola mata aku copot gara-gara menangis sepanjang jakarta - bandung.
Aku menekan bell pintu apartemen Nad, lama Nad tak membuka pintu. Aku jongkok bersandar dan menundukan kepalaku di pintu apartemen Nad.  Aku lemas sungguh lemas tak ada tenaga lagi. Tiba-tiba Nad memanggil aku, tapi suaranya dari lorong apartemen, tapi tak aku hiraukan. Aku lemas uantuk melihat siapa itu?.
Benar itu Nad dia menggenggam lenganku dan mengangakat badanku, membopong aku masuk ke apartemennya dan menempatkan aku di sofa depan tv.

"al, lo kenapa? lo baik-baik aja? sorry ya nunggu lama. Gw habis anterin temen gw pulang, cuma gw anter sampe bawah aja kok."

"gak kok nad, gw gak baik sangat gak baik nad."

"gw ambil lo minum dulu ya"

Nad bergegas ke dapur, aku melihat sekeliling aparetmen nad. Berantakan banget seperti habis ada konser metal, semua tak beraturan semuanya sangat berantakan. Baju di mana-mana. Makanan sisa, baju kotor dan bersih yang berserakan dimana-mana pun tak berbeda.
Aku melihat punggung Nad sedang di dapur, tinggi berbidang seperti badan cowo. Dia pun selalu menggunakan parfume aroma cowok. Dia terlihat sangat macho dengan kaos putih oblong gombrang juga celana jeans biru belel yang sudah robek-robek. Nad membuatkan aku susu putih hangat.
"nih al, biar tenang di minum dulu."
"thank you nad." aku menggenggam gelas bening tinggi pemberian Nad susu putih hangat aku minum tanpa perduli ini masih agak panas.
"wooooiii..kesambet? santai minumnya. Gak usah takut kehabisan, banyak kok  al persediaan."
"hahah..haus nad. sialan lo"

Aku pun menceritakan masalah retaknya pernikahan mom n dad, Nad mengira aku masih sedih masalah Mark!! memang masih sedih juga sih, mengingat Mark dan dad buat aku ingin memuntahkan isi perutku ke muka dua lelaki itu.
Nad menggenggam tanganku, menarik tubuhku. Aku di peluk nad!! dia mengusap rambut sampai ke punggung ku, berusaha empati dan menenangkanku. Membuat aku merasa nyaman, dan benar aku nyaman.

"cukup ya al nagisnya, gak kasian sama mata lo?"
"iya nad"

Aku membalas pelukan nad, aku merasa kuat.  Tiba-tiba aku merasa berat pada kelopak mata ku, sangat berat sekali. Aku pun memejamkan mata tanpa tersadar, Nad masih memelukku. Aku merasa Nad merenggangkan pelukannya, dan seperti ada yang menempel di pipi ku. Namun aku tak dapat protes dan membuka mata, badan ini sungguh lemah.
aku pun tertidur. lelap!!

SATU JENIS ?

seperti biasa, pagi yang dingin buat aku bermalas-malasan untuk menyapa dunia. Masih jam segini, kuliah pun masih nanti siang, aahhhh perduli setan dengan kata TELATTTT. Telat lima belas menit juga gak akan di hukum berdiri di depan kelas. Memang masih SMA hahah.

Akhirnya aku pun bangun lebih siang, tanpa ba bi bu atau check blackberry-ku yang sedari tadi berbunyi dan bergetar. Aku tutup blackbarry ku dengan bantal.
aahhhhh.. sial mata aku sembab, menangis semalam membuat aku gak good looking nih. Bahkan anjing aku aja si puppy malas melihat wajahku, astaggaaa.. seburuk itu kah aku hanya gara-gara nangis semalaman hingga mampu merubah wajah ku.

Aku pun bergegas mempersiapkan diri, memoles wajah ku agak sedikit tebal supaya gak terlihat pucat. Turun ke meja makan. dan.. sunyiiiiiii sekali yang dari tadi aku liat hanya si puppy yg bolak-balik gak jelas, di meja hanya tersedia nasi goreng daging asap. Sehari-hari selalu begini, kalo gak roti tawar dengan aneka topping, atau nasi goreng dengan berbeda versi.

Aku pun duduk terdiam dalam hati begitu pilu menusuk ke rusuk rasanya hampir menembus paru-paru dan sebentar lagi membocorkan jantungku.
Terdengar suara samar dari arah dapur mngacaukan kesedihan hati ini.
"eh..non udah bangun ya? hari ini nasi goreng daging asap non. kata tuan sama nyonya, non harus makan ni. sebelum berangkat kuliah."
"iaa bakalan aku makan, sama meja makannya sama peralatan makannya asal ni nasi goreng pake daging kuda nil atau kecoak arab. bisa bi?'
"astaga non alice..nyebut non. bibi panggil ustad ya? buat non."
"good idea bi.. bilang sama ustad-nya bawa kelompok ngajinya. Buat abisin nasi goreng nih."

Aku pun tak menyentuh sedikitpun sarapan pagi itu, meninggalkan bi inah dengan begitu saja. Ga perduli dia mau manggil ustad atau gak. Aku terlanjur emosi di pagi ini, ini semua karena mark. yaa karna dia yang berengsek..yaa BERENGSEK dan sangat BERENGSEK!!!

Aku pun segera memacu mobil ku sambil mendengarkan musik yang mellow, lengkap dengan cuaca yang gerimis dan gelap mendung. Ini jam sepuluh pagi apa jam lima subuh sih?  lampu merah menyita waktu ku. Jalan ini memang selalu membuat siapun berubah menjadi monster, macetnya bisa sampai membuat orang numbuh taring.
Aku mengambil blackberry ku dari tas. Waaaaww ini bbm apa undangan nikahan? banyak banget deh.. aku hapus bbm yang gak penting langsung end chat aja.

Ada bbm dari mom :

My moms
alice sayang mom gak bisa nemenin sarapan, maaf ya. Mom harus pergi pagi-pagi sekali tanpa menyapa kamu. Mom mau ke pengadilan, mom maauuu... kamu tau kan? mom harap kamu bisa mengerti alice. maafkan mom ya.. maafkan dad juga.

Alice dermata haris
oke mom, no problem. Aku mampu mengerti, ambil apa saja keputusan yang terbaik. alice sayang mom n dad. kiss mom

Ohh duniaa... indah betul hari ini, aku putus dengan mark. Karena aku mengikuti dia masuk ke dalam hotel dengan seorang wanita cantik. Ya untuk apa lagi sepasang laki-laki dan perempuan masuk ke daalam hotel, dan saat itu pun aku memergoki mereka sedang.. aaahhhhh sial pahit sekali mengingatnya.
dan sekarang.. yaaa sekarang mom mengurus perceraian dengan dad, karena dad ketahuan selingkuh dengan sekertaris murahannya.
Kenapa di dunia ini lelaki begitu berengsek? salahkah aku menghujat ciptaan tuhan ynag berjenis laki-laki itu?.

Mobil pun melaju secepat kilat masuk tol karena sudah jam 12 lewat, aku terpaksa parkir di pinggir jalan dekat warung rokok dekat kampus. Perduli setan mau bnyak yang ngamuk atau apa laahh.. aku serahkan kunci mobil kepada satpam.
"pak, nih kunci mobil saya. itu mobinya parkirin ya? udah telat ni."
"ok, neng."
Sudah biasa aku seperti itu menyuruh satpam kampus parkirin mobil aku, daripada buang-buang waktu yang jelas-jelas tadi memang aku buang-buang waktu. Padahal tau sendiri Jakarta macet setiap hari. Bergegas aku tekan lift naik ke lantai empat. Di depan kelas aku melihat sosok ke dua sahabat aku. Nad dan Kara.
"belum masuk memang? atau gak ada dosen kok pada di sini?"
"pala lo ijo? noh dosennya. Gak boleh masuk udah lebih dari sepuluh menit kita telat, gara-gara gw jemput si dablek nadia ni."
"gw gak akan minta lo jemput kara, kalo si sialan alice. mau bales bbm gw."
"astaga, maaf nad. gw gak sempet baca bbm lo, gw pun kesiangan. yaudah kalo gak boleh masuk ngapain di sini? nunggu di usir? kantin aja yuk."
"gw males ke kantin gw mau ke mall atau cafe. lo kalo mau ke kantin sama kara sana."
"kok gt sih lo nad? yaudah, gw sama alice ikut lo. mau kan lo al?"
"pasti."

Kami pun bertiga nongkrong di starbucks salah satu mall daerah Senayan. Sepanjang perjalanan yang singkat kami hanya membisu, sepertinya kita bertiga sama-sama ada masalah. Jadi lebih baik diam. Aku memesan hot chocolate dan tiramisu, sedangkan Nad dan Kara memesan black coffe.

Kara memecahkan suasana hening, yang sudah tertutup asap rokok kita bertiga.
"alice, lo habis nangis ya al? bengkak tuh mata. kenapa lo?"
"heheh masa sihh..? gak kali cuma begadang ajah. semalem OTP sama mark ( on the phone )
"al, kalo mau bhong jangan di depan gw." jawab ketus Nad.

Kara dan aku cewek feminim, sedangkan Nad, dia berbeda. Dia cool punya gaya maskulin. Bahkan tak terlihat sisi ceweknya. Buah dada pun tak menonjol seperti aku dan Kara, aku berteman dengan mereka dari awal menjalani test masuk kampus. Sampe sekarang aku semester tiga.

"nad, ketus banget males gw ngomong sam lo. lagi emang bener gw OTP sama mark sok tau ihh nad." aku mentupi kejadian kemarin menutupi semua kebusukan Mark. Karena aku, malu karena mereka tak pernah setuju hubungan aku dengan mark. Terutama Nad, Nad paling malas dengar nama Mark.
"oya? lebih baik ketuslah di bandingkan nutupin perasaan. Kalo gak mau share mending cabut sana pergi dari hadapan gw."
Astagaaa...damn!! Nad, kenapa nih? biasanya kalo gini dia lagi bisa baca pikiran gw. Mau gak mau gw harus share sama mereka. Tanpa sadar dengan kata-kata Nad yang ketus aku menangis.
"nahh loh, nad. Alice nangis, lo si orang gak mau cerita di paksa. Abis makan buaya lo tadi pagi ketus banget sma al, kasian tau."
"kalo gw gak kasihan sama dia, gw bakalan gak perduli dia kenapa. Kara lo gak tau apa yang terjadi, lo mending diem."
Mau gak mau gw harus buka mulut nih, jelasin tentang gw dan Mark. Masalah mom n dad menyusul, nanti kalo sudah lebih enteng hati dan otak gw baru cerita soal mom n dad.
"ok, stop. jangan bikin malu disini, buat ni tempat jadi gak laku. gw mau share tapi.. jangan banyak kometar."
"iyaaa..al kita dengerin" hanya Kara yang mengiyakan. Terserah Nad mau jawab dalam hati juga.
"gw putus sama Mark, gw..gak kuat guys!! brengsek dia, diaa.." bla bla bla aku ceritakan tentang perselingkuhan Mark pada Kara dan Nad. Nad pun menjadi gahar, dia membakar dan menghisap dalam-dalam rokoknya, sedangkan Kara hanya mampu mengelus pundak ku.

"udah gw duga al, makanya gw maksa lo buat ngomong. Sengaja tadi gw minta lo jemput gw, sengaja gw mau telat dan gak masuk kelas karena tau lo telat hari ini."
"waahhhh..nad dukun ya? hebat banget. Coba nad ramal gw, gw sama Denny bakal awet gak?" Kara nyeletuk cairin suasana jadi lebih lucu, tapi sayangnya Nad gak terpengaruh lelucon ngeles bajaj nya si Kara.
"kok lo tau nad? kok lo bisa nebak semua itu?"
"al, gak sengaja gw liat lo lagi masuk ke hotel sendirian gw fikir lo mau check in sama Mark, kebetulan di depan hotel itu ada toko kue, gw lagi nemenin temen gw beli kue. Gak sengaja liat lo dan lo keluar dengan mark, dan disitu.. lo kelihatan kacau. Gw udah filling bgt al, dari awal gw pun gak suka sama Mark dan gak pernah suka dia jadi pacar lo."
"kenapaa?"
"kenapa? masih nanya kenapa? lo pikir pake otak lo dan gw pun yakin Mark masih banyak lagi kebejatannya di luar sana"

Seakan-akan Nad tahu segalanya, seperti memiliki pnengliahatan lebih seperti paranormal, dukun, orang pinter, tukang santet atau memang semua ini kebetulan dan sekedar tebak-tebakan Nad.

"sekarang gmn lo sama Mark, al?'
"puuutuuuss!!!"
"bagus al, keputusan bagus. meding pacaran ama cewe sekalian di banding sama cowok bejat begitu. untung apa cobaaa???"
"hah?? sembarangan nih nad kalo ngomomg. Jangan dengerin al, si nad lagi mabok kopi tuuhh."
"sama cewe? satu jenis dong"
Pikiran ku pun melambung entah kemana, berterbangan seperti asap rokok yang aku hembuskan ke udara.